Dear: Bapak dan Ibu,
Pak, Bu, anakmu yang pertama ini alhamdulillah sehat-sehat di Bandung, kota pujannya. Lewat tulisan ini, banyak hal yang mau disampaikan dari lubuk hati paling dalam. Agak bingung ingin mulai dari mana sebenarnya, tapi ada tiga kata yang ingin sekali Mba Gerha bilang; maaf, tolong, dan terima kasih.
Maaf untuk segala yang sudah Mba Gerha perbuat, yang menyakiti hati Bapak dan Ibu.
Maaf untuk menjadi contoh yang nggak baik untuk adik-adik,
maaf untuk kebanggaan yang belum berhasil Mba Gerha raih,
maaf untuk menjadi seorang yang angkuh dan keras kepala,
maaf untuk semua telfon yang nggak Mba Gerha angkat,
maaf untuk segala kebohongan yang pernah Mba Gerha buat,
maaf untuk selalu membandingkan Bapak dan Ibu dengan orang tua lain,
maaf untuk selalu meminta lebih dari apa yang Bapak dan Ibu berikan,
maaf untuk kasih sayang Mba Gerha yang terbatas untuk Bapak dan Ibu,
maaf untuk segala umpatan dan bentakan Mba Gerha terhadap Bapak dan Ibu,
maaf untuk menjadi anak yang nggak sempurna,
maaf untuk doa yang sering lupa aku panjatkan kepada Allah,
maaf untuk segala tangis yang jatuh karena aku,
maaf untuk selalu nggak ada setiap Bapak dan Ibu butuh Mba Gerha,
maaf untuk jarangnya Mba Gerha pulang ke Jakarta,
maaf untuk selalu menghindar...........................
Dengan segala kekurangan aku, aku sangat tahu, Bapak dan Ibu masih dan selamanya akan disitu. Ketika dunia terbalik, aku tahu Bapak dan Ibu nggak akan melepaskan tanganku. Saat dunia benci aku, aku tahu Bapak dan Ibu akan tetap datang memelukku tanpa aku minta.
Jadi, tolong untuk tetap disitu
tolong tetap menajdi Bapak dan Ibu yang aku kenal sejak 19 tahun lalu
tolong tetap menyemangati aku disaat-saat terberatku
tolong tetap temani aku saat yang lain pergi
tolong tetap sayangi aku, walau kadang aku menyebalkan
tolong tetap di Tanjung Barat, karena aku nggak tahu lagi kemana harus pulang
tolong tetap menjadi kuat, ketika cobaan datang dari Allah
tolong tetap jadi pahlawanku saat aku kecil, yang lebih hebat dari superman
tolong tetap jadi figur idolaku, yang selalu aku banggakan ke teman-teman
tolong tetap doakan aku, walau aku sering lupa mendoakan Bapak dan Ibu
tolong tetap berdiri, saat dunia berusaha menjatuhkan
Yang aku tahu, Bapak dan Ibu selalu menjadi dua orang terhebat. Bila yang lain cerita tentang orang tua mereka, rasanya aku nggak akan pernah mau kalah. Apalagi dengan segala yang sudah Bapak Ibu perjuangkan untuk aku.
Maka itu, terima kasih atas hidup yang diberikan untuk aku
terima kasih atas segala doa yang telah dipanjatkan,
terima kasih atas segala perjuangan Bapak dan Ibu,
terima kasih atas segala ilmu dan pengetahuan yang Bapak dan Ibu berikan,
terima kasih atas semua tawa canda dan bahagia yang pernah dibagi,
terima kasih atas segala materi yang telah dikuras,
terima kasih atas segala kepercayaan dan tanggung jawab untuk aku,
terima kasih atas segala dukungan untuk aku,
terima kasih atas segala pengorbanan Bapak Ibu,
terima kasih atas pelajaran tentang dunia,
terima kasih atas kesabaran saat mengajarku berjalan, membaca, menulis, dan menghitung
terima kasih atas kebanggaan Bapak Ibu terhadap aku yang selalu diceritakan ke yang lain
terima kasih, telah menjadi orang tua buat aku, dengan kasih sayang yang tak akan pernah putus.
Aku selalu sayang Bapak Ibu, dalam masa terberat sekalipun. Kalau aku marah dan kecewa, aku hanya nggak ingin melihat Bapak Ibu sedih dan susah. Aku nggak pernah tega. Aku harap kita bisa berkumpul dalam keadaan yang seperti dulu, bahagia dan selalu senang. Jika masa-masa ini kita diuji, aku harap kita tetap jadi yang kuat, mudah-mudahan ini segera lewat.
Ya Allah, aku tahu, aku bukan seorang yang taat, tapi jika aku masih bisa meminta dengan pahalaku yang tak seberapa, aku ingin meminta. Lindungilah kedua orang tuaku dengan rahmatMu, berikanlah mereka kebahagiaan di masa tuanya. Berikan mereka kekuatan yang tiada tara dalam menghadapi setiap ujian dan cobaan. Sirami mereka dengan rizki dan berkah dariMu, mudahkanlah jalan mereka agar tetap berada di dekatMu. Masukkan nama mereka sebagai ahli Surga yang akan selalu Kau cintai. Amin.
Salam sayang,
Gerha Jayamala
Pak, Bu, anakmu yang pertama ini alhamdulillah sehat-sehat di Bandung, kota pujannya. Lewat tulisan ini, banyak hal yang mau disampaikan dari lubuk hati paling dalam. Agak bingung ingin mulai dari mana sebenarnya, tapi ada tiga kata yang ingin sekali Mba Gerha bilang; maaf, tolong, dan terima kasih.
Maaf untuk segala yang sudah Mba Gerha perbuat, yang menyakiti hati Bapak dan Ibu.
Maaf untuk menjadi contoh yang nggak baik untuk adik-adik,
maaf untuk kebanggaan yang belum berhasil Mba Gerha raih,
maaf untuk menjadi seorang yang angkuh dan keras kepala,
maaf untuk semua telfon yang nggak Mba Gerha angkat,
maaf untuk segala kebohongan yang pernah Mba Gerha buat,
maaf untuk selalu membandingkan Bapak dan Ibu dengan orang tua lain,
maaf untuk selalu meminta lebih dari apa yang Bapak dan Ibu berikan,
maaf untuk kasih sayang Mba Gerha yang terbatas untuk Bapak dan Ibu,
maaf untuk segala umpatan dan bentakan Mba Gerha terhadap Bapak dan Ibu,
maaf untuk menjadi anak yang nggak sempurna,
maaf untuk doa yang sering lupa aku panjatkan kepada Allah,
maaf untuk segala tangis yang jatuh karena aku,
maaf untuk selalu nggak ada setiap Bapak dan Ibu butuh Mba Gerha,
maaf untuk jarangnya Mba Gerha pulang ke Jakarta,
maaf untuk selalu menghindar...........................
Dengan segala kekurangan aku, aku sangat tahu, Bapak dan Ibu masih dan selamanya akan disitu. Ketika dunia terbalik, aku tahu Bapak dan Ibu nggak akan melepaskan tanganku. Saat dunia benci aku, aku tahu Bapak dan Ibu akan tetap datang memelukku tanpa aku minta.
Jadi, tolong untuk tetap disitu
tolong tetap menajdi Bapak dan Ibu yang aku kenal sejak 19 tahun lalu
tolong tetap menyemangati aku disaat-saat terberatku
tolong tetap temani aku saat yang lain pergi
tolong tetap sayangi aku, walau kadang aku menyebalkan
tolong tetap di Tanjung Barat, karena aku nggak tahu lagi kemana harus pulang
tolong tetap menjadi kuat, ketika cobaan datang dari Allah
tolong tetap jadi pahlawanku saat aku kecil, yang lebih hebat dari superman
tolong tetap jadi figur idolaku, yang selalu aku banggakan ke teman-teman
tolong tetap doakan aku, walau aku sering lupa mendoakan Bapak dan Ibu
tolong tetap berdiri, saat dunia berusaha menjatuhkan
Yang aku tahu, Bapak dan Ibu selalu menjadi dua orang terhebat. Bila yang lain cerita tentang orang tua mereka, rasanya aku nggak akan pernah mau kalah. Apalagi dengan segala yang sudah Bapak Ibu perjuangkan untuk aku.
Maka itu, terima kasih atas hidup yang diberikan untuk aku
terima kasih atas segala doa yang telah dipanjatkan,
terima kasih atas segala perjuangan Bapak dan Ibu,
terima kasih atas segala ilmu dan pengetahuan yang Bapak dan Ibu berikan,
terima kasih atas semua tawa canda dan bahagia yang pernah dibagi,
terima kasih atas segala materi yang telah dikuras,
terima kasih atas segala kepercayaan dan tanggung jawab untuk aku,
terima kasih atas segala dukungan untuk aku,
terima kasih atas segala pengorbanan Bapak Ibu,
terima kasih atas pelajaran tentang dunia,
terima kasih atas kesabaran saat mengajarku berjalan, membaca, menulis, dan menghitung
terima kasih atas kebanggaan Bapak Ibu terhadap aku yang selalu diceritakan ke yang lain
terima kasih, telah menjadi orang tua buat aku, dengan kasih sayang yang tak akan pernah putus.
Aku selalu sayang Bapak Ibu, dalam masa terberat sekalipun. Kalau aku marah dan kecewa, aku hanya nggak ingin melihat Bapak Ibu sedih dan susah. Aku nggak pernah tega. Aku harap kita bisa berkumpul dalam keadaan yang seperti dulu, bahagia dan selalu senang. Jika masa-masa ini kita diuji, aku harap kita tetap jadi yang kuat, mudah-mudahan ini segera lewat.
Ya Allah, aku tahu, aku bukan seorang yang taat, tapi jika aku masih bisa meminta dengan pahalaku yang tak seberapa, aku ingin meminta. Lindungilah kedua orang tuaku dengan rahmatMu, berikanlah mereka kebahagiaan di masa tuanya. Berikan mereka kekuatan yang tiada tara dalam menghadapi setiap ujian dan cobaan. Sirami mereka dengan rizki dan berkah dariMu, mudahkanlah jalan mereka agar tetap berada di dekatMu. Masukkan nama mereka sebagai ahli Surga yang akan selalu Kau cintai. Amin.
Salam sayang,
Gerha Jayamala